Secara kaffah model dimaknakan sebagai suatu objek atau konsep yang digunakan untuk mempresentasikan suatu hal. Meyer, W.J., mengemukakan bahwa “Model adalah sesuatu yang nyata dan dikonversi untuk sebuah bentuk yang lebih komprehensif”. Sedangkan yang dimaksud dengan model pembelajaran ada beberapa pendapat, diantaranya:[1]
Joyce mengemukakan bahwa,
“Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain. Selanjutnya bahwa setiap model pembelajaran mengarahkan kita ke dalam mendesain pembelajaran untuk membantu peserta didik sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran tercapai”.
Joyce dan Weile menyatakan bahwa model pembelajaran memiliki lima unsur dasar, yaitu (1) syntax, yaitu langkah-langkah operasional pembelajaran, (2) social system, adalah suasana dan norma yang berlaku dalam pembelajaran, (3) principles of reaction: menggambarkan bagaimana seharusnya guru memandang, memperlakukan, dan merespon siswa, (4) support system: segala sarana, bahan, alat, atau lingkungan belajar yang mendukung pembelajaran, dan (5) instructional dan nurturant effects: hasil belajar yang diperoleh langsung berdasarkan tujuan yang disasar (instructional effects) dan hasil belajar di luar yang disasar (nurturant effects).[2]
Adapun Soekamto menyatakan maksud dari model pembelajaran adalah: “Kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.” Sedangkan Arends menyatakan, “istilah model pengajaran mengarah pada satu pendekatan pembelajaran tertentu termasuk tujuannya, sintaksnya, lingkungannya, dan sistem pengolahannya.”[3]
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang menyajikan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Dalam mengajarkan suatu pokok bahasan (materi) tertentu harus dipilih model pembelajaran yang paling sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Oleh karena itu, dalam memilih suatu model pembelajaran harus memiliki pertimbangan-pertimbangan.
Model pembelajaran dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan pembelajarannya, sintaks (pola urutannya), dan sifat lingkungannya. Sebagai contoh pengklarifikasian berdasarkan tujuan adalah pembelajaran langsung, suatu model pembelajaran yang baik untuk membantu siswa mempelajari keterampilan dasar atau topik-topik yang berkaitan dengan penggunaan alat. Tetapi ini tidak sesuai dengan konsep-konsep matematika tingkat tinggi.
[1] Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif (Jakarta: Kencana, 2010), h. 22
[2] I Wayan Santyasa, Model-Model Pembelajaran Inovatif. h. 7. 2007. (http://www.scribd.com/doc/51731219/Model-Model-Pembelajaran-Inovatif).
[3] Trianto, op.cit., h. 19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar